BERITA RIAU, ROKAN HULU - Banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di kabupaten Rokan Hulu sempat memutuskan jalan lintas provinsi dan merendam puluhan ribu rumah warga serta ratusan hektar lahan perkebunan seperti padi, cabe, sawit.

Kuat dugaan disebabkan oleh telah gundulnya hutan yang menjadi serapan air di kabupaten Rokan Hulu, sehingga kapasitas hujan yang turun beberapa hari terakhir tak mampu di tampung oleh aliran sungai Batang Sosah,dan sungai Batang Lubuh dikala musim hujan datang.

Tentu hal ini yang menyebabkan airnya meluap ke pemukiman warga, dalam hitungan jam sudah menenggelamkan rumah dan lahan perkebunan. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga kecamatan Tambusai kabupaten Rokan Hulu. Asri (27) minggu 13/12/15 kepada awak media yang ditemui di rumahnya.

Di jelaskanya, apa yang terjadi sekarang berupa banjir yang selalu melanda masyarakat Rokan Hulu di kala musim hujan adalah karma yang dibuat oleh manusia karena dengan segaja merusak hutan dengan menebang kayu dan mengganti dengan tanaman produktif seperti tanaman sawit. 

Tentu kondisi ini membuat hutan sebagai sumber resapan air menjadi kiat menipis dan terjepit karena habis di tananam sawit, belum lagi di sepanjang aliran sungai baik di Hilir dan Hulu juga di tanam sawit sehingga aliran sungai semakin tahun semakin dangkal dan menyepit, ujarnya.

Ditambahkan, Asri yang juga aktivis yang bergerak di bidang Lingkungan Hidup. kerusakkan ini bukan saja semata karena oknum tertentu yang melakukan pebalakan liar, namun dinas terkait juga lalai dalam melakutkan pengawasan terhadap kerusakkan hutan yang ada, padahal pemerintah sudah memberikan anggaran yang besar kepada dinas terkait untuk melakukan pengawasan baik itu berupa pencegahan dini maupun jangka panjang. Namun, itu hanya retorika semata yaitu lebih mengutamakan pencitraan di publik saja ketimbang melakukan kerja nyata demi meyelamatkan hutan yang ada untuk anak cucu demi menghindarkan dari becana alam, ujarnya.

Sungguh kejadian ini sangat menyakitkan  bagi seluruh masyarakat kabupaten Rokan Hulu hanya karena ulah segelintir manusia yang tak bertanggung jawab demi mengejar kepentingan pribadi seluruh masyarakat kabupaten Rokan Hulu harus menanggung pemderitaan karena serakahnya mereka dalam mengambil kekayaa alam yang ada.

Sementara itu beberapa saat lalu, dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Rokan Hulu, Sri Hardono. senin (30/11), terkait rusaknya hutan di kabupaten Rokan Hulu dirinya mengaku kewalahan dalam mencegah kerusakan hutan sebab masyarakat tempatan itu sendiri yang melakukan perusakan dan mengambil hasil alam yang menempatkan oknum terkait dalam menebang kayu sehingga kesulitan dalam mencegahnya. 

Namun, Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Rokan Hulu  tidak putus asa  begitu saja melihat kodisi yang ada. Upaya-upaya pencegahan terus digalakkan dengan melakukan sosialisasi dan himbuan dini kepada masyarakat itu sendiri serta melakutkan langka persuasip dengan berkerja sama dengan penegak hukum menangkat pelaku dari perambah hutan.(kim)

Banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di kabupaten Rokan Hulu sempat memutuskan jalan lintas provinsi dan merendam puluhan ribu rumah warga serta ratusan hektar lahan perkebunan seperti padi, cabe, sawit.

Post a Comment

Powered by Blogger.