BERITA RIAU, KAMPAR - Lima mahasiswa asal Pekanbaru terjebak banjir bandang di Air Terjun Koboko, Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri. Mereka terjebak di seberang sungai karena air bah tiba-tiba datang dari atas air terjun.

Salah seorang korban bernama Gatot Siswondo mengaku air bah datang tak lama setelah hujan lebat turun. Ketika itu mereka sedang berada di dalam tenda, namun tinggi air tiba-tiba naik dengan cepat dan debit air yang turun dari air terjun Koboko semakin kuat.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Kampar
Ilustrasi
"Peralatan kita banyak yang hanyut terutama logistik semua hanyut dibawa arus air bah. Kita butuh pertolongan evakuasi dari BPBD atau Basarnas," ungkap Gatot ketika masih berada di lokasi air terjun, Rabu (23/12/2015) malam.

Gatot mengatakan semua anggotanya sudah merasa lemah dan tak punya tenaga karena sebagian mereka belum makan. "Sebagian kawan-kawan sudah drop karena belum makan apalagi dalam keadaan kuyup seperti ini," tandas Gatot

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar telah mendengar kabar adanya 5 orang mahasiswa asal Pekanbaru yang terjebak banjir bandang, di Air Terjun Koboko Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri.

Menanggapi hal itu BPBD Kampar langsung memberitahu kepada Basarnas yang berada di Pekanbaru tentang kabar tersebut.

"Saya sudah menginformasikan pada Basarnas yang ada di pekanbaru untuk segera melakukan proses evakuasi mahasiswa yang terjebak di sana," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kampar, Nasir kepada awak media, Kamis dinihari, (23/12/2015) malam. 

Selain kata Nasir, para relawan BPBD yang ada di daerah itu juga sudah diberitahu untuk dapat membantu proses evakuasi para mahasiswa tersebut.

"Seluruh relawan yang ada di sana sudah kita hubungi supaya dapat turut serta dalam proses evakuasi bersama Basarnas," tutur Nasir ketika dihubungi.

"Polsek Lipatkain juga sudah kita beritahu tentang hal ini supaya kita dapat sokongan bantuan jika kita memerlukannya nanti," Nasir menambahkan.

Nasir berharap para mahasiswa tersebut tetap tenang dan menunggu bantuan datang. Mereka diharapkan tak melakukan kegitan apapun yang dapat membuang-buang tenaga mereka.

"Kita meminta supaya mereka tak berjalan meninggalkan lokasi dan berpencar. Itu sangat berbahaya. Mereka harus tetap berada di lokasi sampai bantuan datang," tandasnya.(dow/rol)

Lima mahasiswa asal Pekanbaru terjebak banjir bandang di Air Terjun Koboko, Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri. Mereka terjebak di seberang sungai karena air bah tiba-tiba datang dari atas air terjun. Salah seorang korban bernama Gatot Siswondo mengaku air bah datang tak lama setelah hujan lebat turun. Ketika itu mereka sedang berada di dalam tenda, namun tinggi air tiba-tiba naik dengan cepat dan debit air yang turun dari air terjun Koboko semakin kuat. "Peralatan kita banyak yang hanyut terutama logistik semua hanyut dibawa arus air bah. Kita butuh pertolongan evakuasi dari BPBD atau Basarnas," ungkap Gatot ketika masih berada di lokasi air terjun, Rabu (23/12/2015) malam. Gatot mengatakan semua anggotanya sudah merasa lemah dan tak punya tenaga karena sebagian mereka belum makan. "Sebagian kawan-kawan sudah drop karena belum makan apalagi dalam keadaan kuyup seperti ini," tandas Gatot Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar telah mendengar kabar adanya 5 orang mahasiswa asal Pekanbaru yang terjebak banjir bandang, di Air Terjun Koboko Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri.

Post a Comment

Powered by Blogger.