BERITA RIAU, LIFESTYLE - Bagi sebagian wanita, memiliki ukuran payudara yang lebih besar akan meningkatkan kepercayaan diri. Kini hadir operasi pembesaran payudara dengan istilah "Cinderella". Layaknya kisah Cinderella yang menjadi putri cantik dalam semalam, ukuran payudara akan membesar hanya bertahan selama 24 jam.

Metode baru operasi pembesaran payudara ini dinamakan "Operasi Payudara Cinderella" atau "Insta-Breasts". Operasi ini pertama kali diperkenalkan oleh beberapa dokter bedah plastik, salah satunya bernama dr Norman Rowe. Dalam operasi ini, cairan saline akan diinjeksikan pada bagian areola kedua payudara.

"Cairan saline yang diinjeksikan ini akan memberikan pasien representasi ukuran payudara dengan ukuran yang cukup seperti yang ingin dirasakan oleh pasien di dalam penampilan tubuhnya," terang dr Rowe dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC 7.

Dr Rowe mengestimasikan bahwa 75 persen pasien yang menjalani prosedur ini akan melanjutkan prosedur dengan operasi pembesaran payudara yang sesungguhnya. Sementara itu, 25 persen pasien memutuskan untuk tidak melanjutkannya karena merasa operasi pembesaran payudara tidak sesuai untuk mereka.

Meskipun operasi pembesaran payudara metode baru ini telah dilakukan oleh banyak dokter bedah plastik, namun tidak sedikit pula dokter yang menyatakan enggan melakukan operasi semacam ini. Pasalnya, di Amerika Serikat saja, metode operasi plastik "kilat" ini dianggap menyalahi prosedur.

"Teknik ini tidak diterima secara luas di seluruh wilayah Amerika Serikat. Operasi ini hanya dilakukan secara sporadis oleh segelintir orang. Risikonya jelas, saline akan berisiko pada infeksi, nyeri, hematoma, dan luka," jelas dr Stephen Greenberg, seorang dokter bedah plastik di New York City, Amerika Serikat.

Untuk memperoleh payudara lebih besar dalam waktu 24 jam saja ini, pasien harus mengeluarkan dana sekitar 2.400 dollar AS atau setara hampir Rp 32 juta. Menurut dr Greenberg, ketimbang operasi pembesaran payudara Cinderella ini, ada metode operasi lain di samping menginjeksikan cairan saline.

"Saat ini kami menggunakan pencitraan tiga dimensi yang lebih canggih untuk menunjukkan kepada pasien bahwa mereka akan memiliki payudara yang lebih besar dengan variasi ukuran dan bentuk beragam. Hal ini akan menghindarkan alasan untuk menggunakan saline," paparnya.(dow/gkp)

Post a Comment

Powered by Blogger.