RiauCitizen.com, Ekonomi - Meskipun Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru selalu mensosialisasikan visi dan misi kota Pekanbaru menuju kota Metropolitan yang Madani, namun gebrakan yang dilakukan untuk itu sangatlah minim. Pasalnya seluruh program yang dicanangkan adalah program jangka panjang sehingga masyarakat Pekanbaru selalu di timang-timang dengan angan-angan atau boleh dikatakan mimpi indah saja.
Sementara program-program jangka pendek yang dampaknya dapat dirasakan masyarakat secara langsung seakan luput dari perhatian Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru. Salah satu contoh yang nyata terciptanya transportasi yang nyaman dan aman hingga kini masih belum dapat dirasakan masyarakat Pekanbaru.
"Benar, sudah lama program bus Saum (sarana angkutan umum) disosialisasikan, namun masyarakat masih belum bisa merasakan kenyamanannya. Lihat saja TMP sekarang waktu tunggunya masih relatif lama mencapai setengah jam, jumlah busnya terbatas, dan banyak persoalan lagi. Jika disuruh memilih mau menggunakan TMP atau Sepeda Motor saya tentu akan menggunakan sepeda motor," ungkap Herman kepada Wartawan, Jumat (07/08/2015).
Bahkan Herman menilai kepemimpinan Firdaus- Ayat selama tiga tahun ini sudah gagal sebagai Walikota dan Wakil Walikota karena tidak dapat mengaplikasikan aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan.
"Banyak persoalan kota ini yang belum terselesaikan oleh Firdaus dan Ayat, apakah kami ini akan diberi janji dan janji tanpa ada gebrakan dari Walikota," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota dan Asisten II Sekdako Pekanbaru bersama Dinas Perhubungan terus berupaya menciptakan pelayanan Transportasi masyarakat yang murah, aman dan nyaman, Jum'at (07/08/2015).
Dalam pertemuan singkat di kediaman Walikota tersebut mereka membahas beberapa permasalah, antaranya pengaturan rute Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang kini sudah beroperasi.
Pembuatan halte baru, pengoperasian 20 unit bus TMP yang sudah mangkrak dua tahun lalu, kemudian pembahasan persiapan penyambutan 20 unit bus hibah kementrian Perhubungan.
Demikian diungkapkan asisten II sekdako Pekanbaru, Dedi Gusriadi usai rapat berlangsung.
"Pemko tetap komit menciptakan pelayanan transportasi masal yang maksimal seiring dengan berkembangnya kota, selain juga salah upaya untuk mengurangi kemacetan dan rapat evaluasi hari ini juga membahas tentang rencana 20 unit bus yang akan datang dari Kementrian maka dari itu Dishub dimintakan membuat koridor baru," ujar Dedi.
Selanjutnya, Dedi menyebutkan pembahasan kedua tentang 20 unit bus yang mangkrak, Walikota minta Dinas Perhubungan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) memperbaikinya agar dapat dioperasionalkan.
"Minimal 10 bus yang mangkrak sudah beroperasi," ujar Dedi. Sebut Dedi Biaya perbaikan bagi 10 unit bus mangkrak tersebut sudah dianggarkan pada APBD sebesar Rp800 juta. "Yang diperbaiki mesinnya jadi berapa yang cukup dulu, kalau bisa 10 segera dioperasikan," tandasnya.(dow/rtc)
Post a Comment